Kekayaan laut Papua tak habis menuai pujian dunia. Jika Raja Ampat sudah
memukau, tunggu sampai tahu soal Teluk Cendrawasih, Papua Barat. Inilah
rumah untuk hiu terbesar di dunia.
Ikan primadona itu adalah hiu paus alias whale shark, ikan hiu terbesar
di dunia. Panjangnya bisa 12 meter, sepanjang bis kota! Hiu paus ada
juga di Maladewa. Tapi di Indonesia, rumah mereka adalah Teluk
Cendrawasih di Papua Barat. Berenang bersama hiu paus adalah idaman
banyak wisatawan penggemar diving.
Operator cruise dan diving, North Star Cruises dari Australia, baru-baru
ini telah mengantungi izin dari pemerintah Indonesia untuk bisa membawa
wisatawan ke Teluk Cendrawasih yang ada di belakang kepala burung Pulau
Papua ini.
Dari situs resmi North Star, Senin (30/7/2012), mereka memang melayani
pelayaran untuk diving ke Papua Barat dan Papua Nugini. Di Papua Barat,
mereka punya pelayaran diving ke Raja Ampat, dan kali ini mereka pun
sudah punya pelayaran diving ke Taman Laut Teluk Cendrawasih.
Teluk Cendrawasih tersohor sebagai tempat tujuan migrasi ikan. Ada lebih
dari 200 spesies ikan termasuk ikan kakatua, anemon dan 4 jenis penyu.
known to be rich with migratory fish.
Nah, hiu paus ini menjadi daya tarik di Teluk Cendrawasih. Ikan ini
terkenal suka mencomot ikan-ikan yang sudah dijaring nelayan. Ini adalah
keunikan yang luar biasa.
Pakar laut North Star, Dr Andy Lewis kepada Sydney Morning Herald
mengatakan, nelayan di Teluk Cendrawasih membangun hubungan yang baik
dengan hiu paus. Ada nilai lokal yang positif dimana nelayan Teluk
Cendrawasih menganggap hiu paus adalah jimat keberuntungan. Hubungan
yang harmonis bukan?
Jangan takut dengan kebuasan hiu paus. Ikan ini hanya makan zooplankton,
udang-udang kecil, ubur-ubur dan anak-anak koral, selain juga ikan
pemberian nelayan.
General Manager North Star, Peter Trembath mengatakan wisatawan yang
ikut paket mereka bisa diving dan snorkling sepuasnya. Paket yang
ditawarkan untuk melihat hiu paus adalah pelayaran 10 hari ke Teluk
Cendrawasih.
Diving site yang ditawarkan adalah Pulau Amsterdam yang memiliki situs
Junkyard, kapal Perang Dunia II di kedalaman 30 meter yang jernih dan
kini menjadi habitat ikan. Pelayaran ke Teluk Cendrawasih dimulai
Oktober 2012 dan dijual AUD 18.495 per orang (atau Rp 183,5 juta) untuk
10 hari, termasuk pesawat dari Darwin, Australia ke Sorong, Papua Barat.
Berminat?
sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar